Aset keuangan adalah aset yang tidak berwujud. Aset tidak berwujud
adalah aset yang nilainya tidak sebanding dengan wujud fisiknya, misalnya surat
berharga saham yang wujud fisiknya hanya secarik kertas yang ongkos
pembuatannya relatif murah dan tidak sama dengan nilai atau harga jika secarik
kertas tersebut kita jual. Nilai dari aset ini tergantung dari nilai arus kas/
uang yang akan kita terima dimasa yang akan datang, semakin besar nilai arus
kas yang akan kita terima dimasa yang akan datang, maka semakin tinggi nilai
dari aset keuangan tersebut. Pihak yang setuju untuk melakukan pembayaran
kas/klaim atas aset keuangan tersebut disebut emiten atau issuer, sedangkan
penerima klaim tersebut disebut investor. Contoh aset keuangan adalah
pinjaman/kredit, ORI atau Obligasi Ritel Republik Indonesia, obligasi, saham
biasa, saham preferen. Aset keuangan dan aset berwujud secara fisik memang
berbeda, pada aset berwujud, bentuk fisiknya dapat langsung dinilai dengan
uang, sedangkan aset keuangan wujud fisiknya tidak dapat mencerminkan nilai
dari aset keuangan tersebut. Ada satu hal yang sama-sama dimiliki oleh kedua
jenis aset tersebut yaitu arus kas yang akan diperoleh dimasa yang akan datang.
No comments:
Post a Comment