Produktivitas dapat digambarkan dalam dua pengertian yaitu secara
teknis dan finansial. Produktivitas secara teknis adalah pengefesiensian
produksi terutama dalam pemakaian ilmu dan teknologi. Produktivitas secara
finansial adalah pengukuran produktivitas atas output dan input yang telah
dikuantifikasi. Menurut Herjanto, Produktivitas menurut Herjanto adalah suatu
ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk
mencapai hasil yang optimal.
EFEK - EFEK EKONOMIS KOPERASI
Hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan para
anggotanya yang kedudukannya sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Motivasi
ekonomi anggota sebagi pemilik akan mempersoalkan dana yang telah di serahkannya. Anggota
sebagai pengguna akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa.
Anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan koperasi jika kegiatan
tersebut sesuai dengan kebutuhannya dan pelayanan itu di tawarkan dengan harga,
mutu atau syarat-syarat yang lebih menguntungkan di banding yang di perolehnya
dari pihak-pihak lain di luar koperasi.
MODAL KOPERASI
Koperasi adalah
kumpulan dari orang-orang yang mengumpulkan modal untuk modal usaha dan setiap
orang mempunyai hak yang sama. Modal koperasi adalah
dana yang akan digunakan untuk melaksanakan usaha-usaha koperasi. Modal koperasi
berasal dari dua sumber yaitu modal sendiri dan modal luar (modal asing).
Koperasi dapat memanfaatkan modal sendiri dan modal asing dalam upaya memenuhi
kebutuhan modalnya.
BENTUK - BENTUK KOPERASI
Pasal
15 UU No. 12 Tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa koperasi dapat
berbentuk koperasi primer atau koperasi sekunder. Penjelasan pasal 15 UU No. 12
Tahun 1992 disebutkan bahwa pengertian koperasi sekunder meliputi semua
koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi primer dan atau
koperasi sekunder, berdasarkan kesamaan kepentingan dan tujuan efisiesi, baik
koperasi sejenis maupun berbeda jenis atau tingkatan.
SEJARAH PERKEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN
Praktik
perbankan sudah ada sejak zaman Babilonia, Yunani, Dan Romawi. Pada zaman
babilonia (kurang lebih tahun 2000 sebelum masehi) praktik perbankan di
dominasi dengan transaksi peminjaman emas dan. Praktik bank zaman babilonia
tersebut disebut temples of babylon. Praktik perbankan Yunani mulai berkembang
Kurang lebih 500 tahun sebelum masehi. Pada zaman romawi, praktik perbankan
meliputi praktik tukar menukar uang, menerima deposito, memberi kredit, dan
melakukan transfer dana.
MENGENAL ASET KEUANGAN
Aset keuangan adalah aset yang tidak berwujud. Aset tidak berwujud
adalah aset yang nilainya tidak sebanding dengan wujud fisiknya, misalnya surat
berharga saham yang wujud fisiknya hanya secarik kertas yang ongkos
pembuatannya relatif murah dan tidak sama dengan nilai atau harga jika secarik
kertas tersebut kita jual. Nilai dari aset ini tergantung dari nilai arus kas/
uang yang akan kita terima dimasa yang akan datang, semakin besar nilai arus
kas yang akan kita terima dimasa yang akan datang, maka semakin tinggi nilai
dari aset keuangan tersebut. Pihak yang setuju untuk melakukan pembayaran
kas/klaim atas aset keuangan tersebut disebut emiten atau issuer, sedangkan
penerima klaim tersebut disebut investor. Contoh aset keuangan adalah
pinjaman/kredit, ORI atau Obligasi Ritel Republik Indonesia, obligasi, saham
biasa, saham preferen. Aset keuangan dan aset berwujud secara fisik memang
berbeda, pada aset berwujud, bentuk fisiknya dapat langsung dinilai dengan
uang, sedangkan aset keuangan wujud fisiknya tidak dapat mencerminkan nilai
dari aset keuangan tersebut. Ada satu hal yang sama-sama dimiliki oleh kedua
jenis aset tersebut yaitu arus kas yang akan diperoleh dimasa yang akan datang.
Subscribe to:
Posts (Atom)